BMT NU; MERUBAH MASYARAKAT EKONOMI KONSUMTIF MENUJU EKONOMI PRODUKTIF (Edisi Khusus Hari Jadi BMT NU JAWA TIMUR ke 16)
Kemajuan NU
haruslah berkesinambungan, tidak cukup dengan hanya mengandalkan kematangan dan
kemampuan struktural yang telah telah banyak diisi oleh para pakar dan
akademisi profesional, baik lulusan sarjana bahkan bergelar profesor
didalamnya. Akan tetapi pembinaan generasi NU haruslah sampai pada tataran akar
rumput masyarakat dengan secara serius karena hal itu menjadi kunci utama untuk
mewujudkan kemajuan NU pada khususnya, negara dan bangsa pada umumnya.
Tingkatan
struktur NU dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sampai pada tingkatan
ranting NU, begitu pula Sayap organisasi NU semacam dan IPNU, IPPNU dan
organisasi lainnya adalah gerbang awal untuk mencetak kader-kader NU yang
militan, peduli terhadap kemajuan NU baik secara struktural maupun kultural.
Secara kultural memang nilai-nilai ke-NU-an memang kuat, tetapi secara
struktural masih perlu pemeliharaan secara baik. Baik dibidang pendidikan, keagamaan, keorganisassian
dan apalagi bidang prekonomian.
Dari sisi pengembangan prekonomian, NU telah melahirkan BMT NU. BMT NU ini lahir berangkat dari sebuah keprihatinan pengurus MWC
Nahdlatul Ulama atas kondisi masyarakat pada umumnya atas semakin merajelelanya praktik
rentenir dengan bunga hingga 50 persen perbulan yang nyata-nyata mencekik usaha
mereka sehingga masyarakat sulit tumbuh berkembang secara prekonomian.
Secara khusus tujuan
dari terlahirnya BMT NU ini
adalah: Pertama, Meningkatkan profesionalitas dan pemahaman warga NU
dalam bidang peningkatan prekonomian masyarakat dengan menghindari hal-hal yang
masih belum jelas kehalalannya menuju hal yang sudah jelas halalal thoyyiban. Kedua, Untuk memberikan wadah masyarakat NU lebih berkreatif dan
berprestasi dalam pengembangan kegiatan ekonomi, baik menabung, pinjaman atau
lainnya yang berdasar kepada syariah islam secara kaffah. Ketiga,
Sebagai mitra masyarakat dalam masalah perbankan untuk membantu peningkatan
usaha dan modal yang sifatnya “ Ariyah/ Tolong – Menolong” bukan justru mencekik
dan mematikan. Keempat, BMT NU sebagai banom MWC NU
berdasarkan hasil kerjasama dengan BMT NU Pusat berupaya semaksimal mungkin
membantu MWC NU dengan memberikan dana stimulan dan pengembangan 10 % dari Sisa
Hasil Usaha (SHU) dan diperuntukan kegiatan
MWC NU.
Harapan
kami pribadi walaupun tidak mewakili masyarakat NU secara keseluruhan, mengucapkan
ucapan selamat hari jadi BMT NU Jawa Timur ke 16 semoga tetap konsisten dalam
mengabdi kepada masyarakat dengan sebuah motto “ Mengabdi Tanpa Batas Dan
Berjuang Dengan Ikhlas” dan terima kasih atas ide kreatifnya dalam
meningkatkan sumber daya manusia ummat islam dan memberantas kemiskinan dengan
sebuah mottonya “Mencetak Masyarakat Konsumtif Menuju Masyarakat Produktif”
walaupun masih banyak tantangan yang harus diselesaikan, “ tugas kita belum selesai”.

Komentar
Posting Komentar